nama : melyana dewi
npm : 14210353
kelas : 3EA16
Penalaran dalam proses berbahasa
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam
penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Metode dalam menalar
Metode induktif
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir
induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika
seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika
syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
- Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
- Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
CONTOH PENULISAN METODE ILMIAH
I Masalah
Pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
I Masalah
Pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
·
II Rumusan Masalah
1) Apakah manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan?
2) Bagaimana keadaan tumbuhan yang dirawat secara baik oleh manusia, dan keadaan tumbuhan yang tidak dirawat?
III Observasi
Mengamati tumbuhan yang selalu dipelihara, dirawat, diberi air dan diberi pupuk oleh manusia,tumbuhan tersebut tumbuh dengan subur.
1) Apakah manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan?
2) Bagaimana keadaan tumbuhan yang dirawat secara baik oleh manusia, dan keadaan tumbuhan yang tidak dirawat?
III Observasi
Mengamati tumbuhan yang selalu dipelihara, dirawat, diberi air dan diberi pupuk oleh manusia,tumbuhan tersebut tumbuh dengan subur.
·
IV Hipotesis
Mungkin tumbuhan akan tumbuh subur oleh manusia.
Mungkin tumbuhan akan tumbuh subur oleh manusia.
·
V Eksperimen
1) Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh manusia faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
2) Alan dan bahan untuk melakukan eksperimen tersebut adalah:
a) 2 pot ukuran sama
b) 2 tanaman sejenis dan seukuran
c) Tanah
d) Pupuk
e) Air
f) Alat tulis
3) Cara Kerja
a) Isi pot 1 dengan tanah,tanaman,dan pupuk lalu disiram,
b) Isi pot 2 dg tanah, tanaman tanpa diberi pupuk lalu diberi air,
c) Rawat tanaman dalam pot 1 secara baik,sementara tanaman dalam pot 2 dibiarkan ataw tidak dirawat,
d) Amati tanaman dalam pot 1 dan pot 2 (daun,batang,dahan) lalu bandingkan ke 2 tanaman tersebut.
1) Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh manusia faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
2) Alan dan bahan untuk melakukan eksperimen tersebut adalah:
a) 2 pot ukuran sama
b) 2 tanaman sejenis dan seukuran
c) Tanah
d) Pupuk
e) Air
f) Alat tulis
3) Cara Kerja
a) Isi pot 1 dengan tanah,tanaman,dan pupuk lalu disiram,
b) Isi pot 2 dg tanah, tanaman tanpa diberi pupuk lalu diberi air,
c) Rawat tanaman dalam pot 1 secara baik,sementara tanaman dalam pot 2 dibiarkan ataw tidak dirawat,
d) Amati tanaman dalam pot 1 dan pot 2 (daun,batang,dahan) lalu bandingkan ke 2 tanaman tersebut.
·
VI Kesimpulan
Setelah saya melakukan eksperimen kemudian dengan mengamati tanaman tersebut selama beberapa hari hasil yang saya dapat adalah:
1) Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan baik dengan daun, batang dan dahan tumbuh sempurna,
2) Tanaman pada pot 2 tumbuh sebaliknya, tumbuh dengan tidak baik dengan daun, batang dan dahan tidak tumbuh dengan sempurna,bahkan terlihat layu.
Jadi, manusia sebagai faktor luar sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, baik tidak nya tumbuhan tersebut tumbuh.
Setelah saya melakukan eksperimen kemudian dengan mengamati tanaman tersebut selama beberapa hari hasil yang saya dapat adalah:
1) Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan baik dengan daun, batang dan dahan tumbuh sempurna,
2) Tanaman pada pot 2 tumbuh sebaliknya, tumbuh dengan tidak baik dengan daun, batang dan dahan tidak tumbuh dengan sempurna,bahkan terlihat layu.
Jadi, manusia sebagai faktor luar sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, baik tidak nya tumbuhan tersebut tumbuh.
Perbedaaan karangan ilimiah dan non
ilimiah
Karangan adalah suatu karya tulis dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya dengan menggunakan
bahasa tulisan agar dapat dengan lebih mudah dipahami oleh pembaca,contoh dari
karangan adalah anrasi,eksposisi,argumentasi dan lain sebagainya.
Jenis karangan sendiri dibagi menjadi 3 yaitu
karangan ilmiah,semi ilmiah non ilmiah ,apa perbedaan dari ketiga jenis
karangan?
Karangan ilmiah biasanya digunakan untuk menyatakan
fakta yang umum dan ditulis menurut metodologi dan tata cara penulisan yang
benar ,ciri yang membedakan karangan ilmiah dengan jenis karangan yang lainya
adalah pertama karangan ilmiah bersifat sistematis kemudian objektif dan
tidak persuasif sehingga karangan ilmiah lebih baku jika dibandingkan dengan
jenis karangan yang lainya,selain itu karangan ilmiah tidak ditulis untuk
mengejar keuntungan pribadi dan tidak melebih-lebihkan suatu hal ,adapun contoh
dari karangan ilmiah dapat berupa makalah,usulan penelitian skrpisi,tesis
,disertasi dan lain sebagainya,umumnya karangan ilmiah terdiri dari judul
karangan,pendahuluan,pembahasan simpulan dan daftar pustaka
Karangan non ilmiah adalah karangan yang sudah
lazim digunakan dalam dunia tulis-menulis,karangan non ilmiah biasa disebutkan
dengan karangan fiksi ataupun non fiksi,perbedaan yang cukup mencolok dari
karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah adalah pada karangan ilmiah bersifat
hasil penelitian sehingga faktual objektif sedangkan karangan non ilmiah
adalah karangan yang bebas dan berasal dari pemikiran sang penulis itu sendiri
contohnya adalah novel,roman,cerpen,puisi dan lain sebagainya.
Berbeda dari kedua jenis karangan diatas,karangan
semi ilmiah adalah karangan yang tidak bersifat terlalu ilmiah artinya karangan
non ilmiah tidak menggunakan tata cara penulisan yang terlalu baku namun tidak
juga bersifat non ilmiah sehingga masih harus tetap memegang tata cara
penulisan,contoh dari karangn non ilmiah adalah artikel,opini ,feuture dan
reportase.
Contoh karangan non ilimiah
KUNANG-KUNANG DI LANGIT JAKARTA
Cerpen
Seno Gumira Adjidharma
Ia kembali ke kota ini karena kunang-kunang dan kenangan. Padahal, ia berharap
menghabiskan liburan musim panas di Pulau Galapagos—meski ia tahu, kekasihnya
selalu mengunjungi pulau itu bukan karena alasan romantis, tapi karena
kura-kura. Kura-kura itu bernama George.
Mata Peter akan berbinar setiap menceritakannya. Ia termasuk keturunan langsung
spesies kura-kura yang diamati Charles Darwin ketika merumuskan teori
evolusinya pada abad ke-19. Berapa kali ia sudah mendengar Peter mengatakan
itu? Kau harus melihat sendiri, betapa cakepnya kura-kura itu. Ia botak dan
bermata besar. Ia tua dan kesepian memang. Namun, sebentar lagi ia akan punya
keturunan.
Ada benarnya juga kelakar teman- temannya. ”Kau tahu, Jane, itulah risiko punya
pacar zoologist. Kamu harus lebih dulu menjadi primata yang menarik untuk
membuatnya tertarik bercinta denganmu.”
”Justru itulah untungnya. Aku tak perlu cemas. Karena Peter lebih tertarik
memperhatikan binatang langka ketimbang perempuan berambut pirang.” Dan ia
tertawa walau sebenarnya merasa konyol bila menyadari: betapa ia mesti berebut
perhatian kekasihnya, justru dengan binatang-binatang langka seperti itu.
Peter pernah cerita perihal burung bulbul langka yang berhasil ditemukannya bersama
rombongan peneliti Worldwide Conservation Society di perbukitan kapur dataran
rendah Laos; penemuan yang menurut Peter begitu menakjubkan, karena belum
pernah dalam 100 tahun terakhir ditemukan spesies baru di Asia. Kau tahu, kicau
burung bulbul itu jauh lebih merdu dari burung bulbul dalam dongeng HC
Andersen. Bulu-bulunya hijau mengilap. Peter pernah pula bercerita tentang
kucing emas yang misterius dan tak mungkin dijumpai, tapi ia berhasil
melihatnya di pegunungan Tibet, sedang melesat memanjat pepohonan dengan
gerakan yang bagai terbang.
Setiap saat ada kesempatan mereka bertemu—saat mereka seharusnya menghabiskan
setiap menit dengan bercinta—kekasihnya justru sibuk bicara soal katak berwarna
ungu yang ditemukannya di Suriname, kumbang tahi, kadal tanpa kaki, duiker
merah, galago kerdil, mokole mbembe di Sungai Zambeze, sejenis tikus bermoncong
panjang yang disebutnya Zanzibar, burung Akalat Ukwiva—dan entah nama-nama aneh
apa lagi—sampai obsesinya menemukan spesies putri duyung yang diyakininya masih
hidup di perairan Kiryat Yam, Israel. Aku akan menjadi orang kedua setelah
Richard Whitbourne, kapten kapal yang pada tahun 1610 pernah melihat putri
duyung di pelabuhan Newfoundland St James….
Langit mulai menggelap dan keriuhan kendaraan yang memadati Horrison Street
menyelusup masuk Café Gratitude. Jane Jeniffer ingat, tujuh tahun lalu, saat ia
menikmati house lemonade di kafe ini, ia bertemu dengan Peter Bekoff,
yang muncul dengan seekor iguana di pundaknya. Karena nyaris tak ada kursi
kosong, laki-laki itu mendekati mejanya.
”Kau tahu, kenapa aku
ke sini membawa iguana? Karena kalau aku datang bersama Jennifer Lopez pasti
kafe ini seketika dipenuhi paparazi, dan kau tak bisa dengan tenang menikmati house
lemonade-mu itu…”
Entahlah, kenapa saat itu, ia menganggap lucu kata-kata itu. Mungkin itulah
sebabnya, sering kita kangen pada saat-saat pertemuan pertama. Kita memang
ingin selalu mengulang kenangan.
Contoh karangan ilimiah
HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA JAWABAN ATAS TANTANGAN
MASA KINI
Hendarto Budiyono, SMI, MM
Kepala Balai Hiperkes dan KK Propinsi D.I Yogyakarta
I. Pendahuluan
Hiperkes
dan Keselamatan Kerja keberadaannya dapat diterima oleh berbagai pihak antara
lain kalangan dunia industri, kalangan perguruan tinggi maupun kalangan profesi
yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia diperusahaan, perbaikan
kondisi lingkungan kerja, penanganan peralatan dan mesin produksi dan upaya
peningkatan produktivitas , Hiperkes dan Keselamatan Kerja merupakan perpaduan
antara ilmu medis, teknik dan ilmu-ilmu yang lainnya, Hiperkes dan Keselamatan
Kerja pada awalnya merupakan singkatan dari Higiene Perusahaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, namun seiring dengan perjalanan waktu maka Hiperkes dan
Keselamatan Kerja merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan di
dunia internasional bernama “ Occupational Health and Safety (OHS) “, sehingga
tenaga kerja yang bekerja ditempat kerja tersebut terbebas dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Hiperkes
daan Keselamaatan Kerja perkembangannya di Indonesia dimulai sejak tahun 1957
dengan didirikannya Lembaga Kesehatan Buruh pada Dinas Perburuhan, sejak saat
itu perkembangan Hiperkes daan Keselamatan Kerja tumbuh dan berkembang seiring
dengan kemajuan dunia industri dan sampai saat ini sudah banyak Perguruan
Tinggi Negeri & Swasta yang membuka program D3, S1, S2 dan S3 dalam bidang
Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Hiperkes
daan Keselamatan Kerja merupakan kebutuhan dari dunia industri, karena faktor
penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada dasarnya dapat dikendalikan
dan dihilangkan asalkan kita mampu untuk menerapkannya, dampak dari kecelakan
antara lain : penderitaan bagi yang terkena musibah dan kerusakan harta benda
bagi pemilik perusahaan dan lain sebagainya.
Penerapan di tempat kerja memerlukan
komitment dari pimpinan perusahaan, dikarenakan pihak perusahaan harus
menyediakan dana untuk melaksanakan program, menyediakan personil yang memenuhi
syarat dan menginvestasikan peralatan dan sarana dalam rangka
pencegahannya.disamping itu pemerintah sudah banyak mengeluarkan aturan yang
dapat dipakai untuk memacu pelaksanaan program Hiperkes daan Keselamatan Kerja
di tempat kerja.
PERUBAHAN DUNIA KERJA
Seiring
dengan kemajuan dunia industri maka terjadi perubahan kondisi lingkungan kerja
yang ada di masyarakat aantara lain ditandai dengan perubahan lingkungan kerja
pada sektor pertanian yaitu dengan dipergunakannya bahan-bahan pembasmi
serangga dan gulma baik pestisida maupun herbisida dan pengunaan mekanisasi
pertanian akan mendorong kondisi lingkungan kerja dan masyarakat petani akan
mengalami keracunan dan terpapar faaktor fisik antara lain kebisingan getaran
dll. Hal yang demikian akan terjadi peningkatan penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja pada sektor industri manufactur dan jasa antara lain
disebabkan penggunaan bahan kimia yang bermacam macam baik jenis maupun
jumlahnya disamping itu juga dipengaruhi penggunaan peralaatan dan mesin yang
selalu meningkat tingkat resikonya, apabila tidak ditangani dengan benar
Kesempatan
kerja kedepan juga dipersyaratkan adanya kopetensi pada masing masing pencari
kerja, hal ini saangat penting dikarenakan keahlian yang dimiliki oleh individu
harus dapat dipertanggung jawabkan dan harus menguasai bidang yang ditekuninya,
disamping itu menuntut adanya multi skilling, seseorang harus mempunyai
keahlian ganda sehingga bagi perusahaan hal ini sangat menguntungkan karena
cukup merekrut satu orang saja tapi yang bersangkutan mempunyai beberapa
keahlian.Orang-orang profesional akan dinamis dalam meningkatkan pengembangan
dirinya karena tidak ada satupun aturaan yang menghambat seseorang untuk dapat
kerkarier, disamping itu menuntut seseoraang harus selalu dalam kondisi prima
dan masih dapat dikembangkan untuk menghadapi tantangan kedepan.
Perbedaan karangan : http://nazarakbar.wordpress.com/2012/04/01/perbedaan-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi-ilmiah/
Penalaran : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Contoh penulisan metode ilimiah : http://www.indoinfo.web.id/2011/08/09/contoh-metode-ilmiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar