Sabtu, 30 Maret 2013

tugas softskil bahasa indonesia



nama : melyana dewi
npm : 14210353
kelas : 3EA16 




Penalaran dalam proses berbahasa
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisiproposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.


Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.






CONTOH  PENULISAN METODE ILMIAH
I Masalah
Pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
·         II Rumusan Masalah
1) Apakah manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan?
2) Bagaimana keadaan tumbuhan yang dirawat secara baik oleh manusia, dan keadaan tumbuhan yang tidak dirawat?

III Observasi
Mengamati tumbuhan yang selalu dipelihara, dirawat, diberi air dan diberi pupuk oleh manusia,tumbuhan tersebut tumbuh dengan subur.
·         IV Hipotesis
Mungkin tumbuhan akan tumbuh subur oleh manusia.
·         V Eksperimen
1) Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh manusia faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
2) Alan dan bahan untuk melakukan eksperimen tersebut adalah:
a) 2 pot ukuran sama
b) 2 tanaman sejenis dan seukuran
c) Tanah
d) Pupuk
e) Air
f) Alat tulis
3) Cara Kerja
a) Isi pot 1 dengan tanah,tanaman,dan pupuk lalu disiram,
b) Isi pot 2 dg tanah, tanaman tanpa diberi pupuk lalu diberi air,
c) Rawat tanaman dalam pot 1 secara baik,sementara tanaman dalam pot 2 dibiarkan ataw tidak dirawat,
d) Amati tanaman dalam pot 1 dan pot 2 (daun,batang,dahan) lalu bandingkan ke 2 tanaman tersebut.
·         VI Kesimpulan
Setelah saya melakukan eksperimen kemudian dengan mengamati tanaman tersebut selama beberapa hari hasil yang saya dapat adalah:
1) Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan baik dengan daun, batang dan dahan tumbuh sempurna,
2) Tanaman pada pot 2 tumbuh sebaliknya, tumbuh dengan tidak baik dengan daun, batang dan dahan tidak tumbuh dengan sempurna,bahkan terlihat layu.
Jadi, manusia sebagai faktor luar sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, baik tidak nya tumbuhan tersebut tumbuh.












Perbedaaan karangan ilimiah dan non ilimiah
Karangan adalah suatu karya tulis dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya dengan menggunakan bahasa tulisan agar dapat dengan lebih mudah dipahami oleh pembaca,contoh dari karangan adalah anrasi,eksposisi,argumentasi dan lain sebagainya.
Jenis karangan sendiri dibagi menjadi 3 yaitu karangan ilmiah,semi ilmiah non ilmiah ,apa perbedaan dari ketiga jenis karangan?
Karangan ilmiah biasanya digunakan untuk menyatakan fakta yang umum dan ditulis menurut metodologi dan tata cara penulisan yang benar ,ciri yang membedakan karangan ilmiah dengan jenis karangan yang lainya adalah  pertama karangan ilmiah bersifat sistematis kemudian objektif dan tidak persuasif sehingga karangan ilmiah lebih baku jika dibandingkan dengan jenis karangan yang lainya,selain itu karangan ilmiah tidak ditulis untuk mengejar keuntungan pribadi dan tidak melebih-lebihkan suatu hal ,adapun contoh dari karangan ilmiah dapat berupa makalah,usulan penelitian skrpisi,tesis ,disertasi dan lain sebagainya,umumnya karangan ilmiah terdiri dari judul karangan,pendahuluan,pembahasan simpulan dan daftar pustaka
Karangan non ilmiah adalah karangan yang sudah lazim digunakan dalam dunia tulis-menulis,karangan non ilmiah biasa disebutkan dengan karangan fiksi ataupun non fiksi,perbedaan yang cukup mencolok dari karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah adalah pada karangan ilmiah bersifat hasil penelitian sehingga faktual objektif sedangkan karangan non ilmiah   adalah karangan yang bebas dan berasal dari pemikiran sang penulis itu sendiri contohnya adalah novel,roman,cerpen,puisi dan lain sebagainya.
Berbeda dari kedua jenis karangan diatas,karangan semi ilmiah adalah karangan yang tidak bersifat terlalu ilmiah artinya karangan non ilmiah tidak menggunakan tata cara penulisan yang terlalu baku namun tidak juga bersifat non ilmiah sehingga masih harus tetap memegang tata cara penulisan,contoh dari karangn non ilmiah adalah artikel,opini ,feuture dan reportase.

Contoh karangan non ilimiah

KUNANG-KUNANG DI LANGIT JAKARTA
Cerpen Seno Gumira Adjidharma

            Ia kembali ke kota ini karena kunang-kunang dan kenangan. Padahal, ia berharap menghabiskan liburan musim panas di Pulau Galapagos—meski ia tahu, kekasihnya selalu mengunjungi pulau itu bukan karena alasan romantis, tapi karena kura-kura. Kura-kura itu bernama George.
            Mata Peter akan berbinar setiap menceritakannya. Ia termasuk keturunan langsung spesies kura-kura yang diamati Charles Darwin ketika merumuskan teori evolusinya pada abad ke-19. Berapa kali ia sudah mendengar Peter mengatakan itu? Kau harus melihat sendiri, betapa cakepnya kura-kura itu. Ia botak dan bermata besar. Ia tua dan kesepian memang. Namun, sebentar lagi ia akan punya keturunan.
            Ada benarnya juga kelakar teman- temannya. ”Kau tahu, Jane, itulah risiko punya pacar zoologist. Kamu harus lebih dulu menjadi primata yang menarik untuk membuatnya tertarik bercinta denganmu.”
            ”Justru itulah untungnya. Aku tak perlu cemas. Karena Peter lebih tertarik memperhatikan binatang langka ketimbang perempuan berambut pirang.” Dan ia tertawa walau sebenarnya merasa konyol bila menyadari: betapa ia mesti berebut perhatian kekasihnya, justru dengan binatang-binatang langka seperti itu.
            Peter pernah cerita perihal burung bulbul langka yang berhasil ditemukannya bersama rombongan peneliti Worldwide Conservation Society di perbukitan kapur dataran rendah Laos; penemuan yang menurut Peter begitu menakjubkan, karena belum pernah dalam 100 tahun terakhir ditemukan spesies baru di Asia. Kau tahu, kicau burung bulbul itu jauh lebih merdu dari burung bulbul dalam dongeng HC Andersen. Bulu-bulunya hijau mengilap. Peter pernah pula bercerita tentang kucing emas yang misterius dan tak mungkin dijumpai, tapi ia berhasil melihatnya di pegunungan Tibet, sedang melesat memanjat pepohonan dengan gerakan yang bagai terbang.
            Setiap saat ada kesempatan mereka bertemu—saat mereka seharusnya menghabiskan setiap menit dengan bercinta—kekasihnya justru sibuk bicara soal katak berwarna ungu yang ditemukannya di Suriname, kumbang tahi, kadal tanpa kaki, duiker merah, galago kerdil, mokole mbembe di Sungai Zambeze, sejenis tikus bermoncong panjang yang disebutnya Zanzibar, burung Akalat Ukwiva—dan entah nama-nama aneh apa lagi—sampai obsesinya menemukan spesies putri duyung yang diyakininya masih hidup di perairan Kiryat Yam, Israel. Aku akan menjadi orang kedua setelah Richard Whitbourne, kapten kapal yang pada tahun 1610 pernah melihat putri duyung di pelabuhan Newfoundland St James….
            Langit mulai menggelap dan keriuhan kendaraan yang memadati Horrison Street menyelusup masuk Café Gratitude. Jane Jeniffer ingat, tujuh tahun lalu, saat ia menikmati house lemonade di kafe ini, ia bertemu dengan Peter Bekoff, yang muncul dengan seekor iguana di pundaknya. Karena nyaris tak ada kursi kosong, laki-laki itu mendekati mejanya.
   ”Kau tahu, kenapa aku ke sini membawa iguana? Karena kalau aku datang bersama Jennifer Lopez pasti kafe ini seketika dipenuhi paparazi, dan kau tak bisa dengan tenang menikmati house lemonade-mu itu…”
            Entahlah, kenapa saat itu, ia menganggap lucu kata-kata itu. Mungkin itulah sebabnya, sering kita kangen pada saat-saat pertemuan pertama. Kita memang ingin selalu mengulang kenangan.


Contoh karangan ilimiah

HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA JAWABAN  ATAS TANTANGAN MASA KINI
Hendarto Budiyono, SMI, MM
Kepala Balai Hiperkes dan KK Propinsi D.I Yogyakarta
I. Pendahuluan
Hiperkes dan Keselamatan Kerja keberadaannya dapat diterima oleh berbagai pihak antara lain kalangan dunia industri, kalangan perguruan tinggi maupun kalangan profesi yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia diperusahaan, perbaikan kondisi lingkungan kerja, penanganan peralatan dan mesin produksi dan upaya peningkatan produktivitas , Hiperkes dan Keselamatan Kerja merupakan perpaduan antara ilmu medis, teknik dan ilmu-ilmu yang lainnya, Hiperkes dan Keselamatan Kerja pada awalnya merupakan singkatan dari Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, namun seiring dengan perjalanan waktu maka Hiperkes dan Keselamatan Kerja merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan di dunia internasional bernama “ Occupational Health and Safety (OHS) “, sehingga tenaga kerja yang bekerja ditempat kerja tersebut terbebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Hiperkes daan Keselamaatan Kerja perkembangannya di Indonesia dimulai sejak tahun 1957 dengan didirikannya Lembaga Kesehatan Buruh pada Dinas Perburuhan, sejak saat itu perkembangan Hiperkes daan Keselamatan Kerja tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan dunia industri  dan sampai saat ini sudah banyak Perguruan Tinggi Negeri & Swasta yang membuka program D3, S1, S2 dan S3 dalam bidang Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Hiperkes daan Keselamatan Kerja merupakan kebutuhan dari dunia industri, karena faktor penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada dasarnya dapat dikendalikan dan dihilangkan asalkan kita mampu untuk menerapkannya, dampak dari kecelakan antara lain : penderitaan bagi yang terkena musibah dan kerusakan harta benda bagi pemilik perusahaan dan lain sebagainya.
Penerapan di tempat kerja memerlukan komitment dari pimpinan perusahaan, dikarenakan pihak perusahaan harus menyediakan dana untuk melaksanakan program, menyediakan personil yang memenuhi syarat dan menginvestasikan peralatan dan sarana dalam rangka pencegahannya.disamping itu pemerintah sudah banyak mengeluarkan aturan yang dapat dipakai untuk memacu pelaksanaan program Hiperkes daan Keselamatan Kerja di tempat kerja.
PERUBAHAN DUNIA KERJA
Seiring dengan kemajuan dunia industri maka terjadi perubahan kondisi lingkungan kerja yang ada di masyarakat aantara lain ditandai dengan perubahan lingkungan kerja pada sektor pertanian yaitu dengan dipergunakannya bahan-bahan pembasmi serangga dan gulma baik pestisida maupun herbisida dan pengunaan mekanisasi pertanian akan mendorong kondisi lingkungan kerja dan masyarakat petani akan mengalami keracunan dan terpapar faaktor fisik antara lain kebisingan getaran dll. Hal yang demikian akan terjadi peningkatan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja pada sektor industri manufactur dan jasa antara lain disebabkan penggunaan bahan kimia yang bermacam macam baik jenis maupun jumlahnya disamping itu juga dipengaruhi penggunaan peralaatan dan mesin yang selalu meningkat tingkat resikonya, apabila tidak ditangani dengan benar
Kesempatan kerja kedepan juga dipersyaratkan adanya kopetensi pada masing masing pencari kerja, hal ini saangat penting dikarenakan keahlian yang dimiliki oleh individu harus dapat dipertanggung jawabkan dan harus menguasai bidang yang ditekuninya, disamping itu menuntut adanya multi skilling, seseorang harus mempunyai keahlian ganda sehingga bagi perusahaan hal ini sangat menguntungkan karena cukup merekrut satu orang saja tapi yang bersangkutan mempunyai beberapa keahlian.Orang-orang profesional akan dinamis dalam meningkatkan pengembangan dirinya karena tidak ada satupun aturaan yang menghambat seseorang untuk dapat kerkarier, disamping itu menuntut seseoraang harus selalu dalam kondisi prima dan masih dapat dikembangkan untuk menghadapi tantangan kedepan.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar