Kelas : 3EA16
Npm : 14210353
ASPEK-ASPEK
DALAM ILMU PRILAKU KONSUMEN
Dalam
ilmu ekonomi, perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari. Kita bisa melihat ke sekitar kita bahwa begitu banyak konsumen yang
sangat loyal terhadap suatu produk. Namun ada juga kosumen yang tidak loyal
pada merk tertentu. Asal fungsinya sama. Mereka akan menggunakannya. Konsumen yang
loyal terhadap suatu produk tertentu biasanya ia telah mempunyai persepsi dan
ekspektasi terhadap produk tersebut.
Menurut
Vincent gasperz ada bebrapa factor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi
konsumen, yaitu:
§
Kebutuhan
dan keinginan konsumen terhadap suatu produk berbanding lurus dengan persepsi
dan ekspektasinya.
§
Pengalaman
masa lalu terhadap produk yang sama atau produk lain yang berfungsi sama.
§
Pengalaman
dari teman yang pernah mengkonsumsi suatu produk sebelum anda.
§
Komunikasi
iklan dan pemasaran yang dibuat oleh produsen untuk merubah persepsi dan
ekspektasi anda.
§
Konsumen
biasanya menginginkan produk yang memiliki karakteristik lebih murah, lebih
cepat, dan lebih baik.
§
Lebih
murah dalam artian bahwa konsumen akan lebih tertarik karena faktor harga yang
merupakan pertimbangan paling penting dalam melakukan pembelian.
§
Lebih
cepat berarti bahwa konsumen menginginkan produk yang mudah didapat serta ada
di mana saja.
§
Lebih
baik yang berarti konsumen mempertimbangkan juga aspek kualitas yang dimiliki
oleh suatu produk.
Pengeluaran
konsumen untuk proses konsumsi suatu produk dipengaruhi oleh factor-faktor
sebagai berikut:
1.
Selera
atau keinginan konsumen terhadap suatu produk.
2.
Tingkat
pendapatan yang diteri,a oleh konsumen.
3.
Kebiasaan
dan gaya hidup konsumen itu sendiri.
4.
Lingkungan
tempat tinggal dimana konsumen itu berada.
5.
Proses
distribusi suatu produk kepada konsumen.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaranyang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam halpemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen:
- pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan
hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang
dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
- pendekatan tradisional yang didasari
pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan
behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini
bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen.
- sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki
nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi
marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah
perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan,
tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Proses
pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari
pengambilan keputusan, yakni:
- pengenalan masalah.Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat
menentukan produk yang akan dibeli.
- pencarian informasi. Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan
berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
- mengevaluasi alternatif.Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
- keputusan pembelian.Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat
keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat
keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya
hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
- evaluasi hasil pembelian merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada
tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan
melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.Dalam
hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.Konsumen akan puas
jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa
depan.Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak
sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada
masa depan.
Terdapat 5 faktor internal yang
relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
- motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- persepsi merupakan hasil pemaknaan
seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
- pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan
suatu hal.
- integrasi merupakan
kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi merupakan respon atas
sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan
perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk
tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar